Demam
Berdarah Dengue
(DBD) atau disebut juga Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) selalu menelan korban jiwa yang tidak sedikit
setiap tahunnya. Bahkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Jumlah korban
penderita penyakit demam berdarah
sepanjang tahun 2003 sebanyak 50.131 orang, tahun 2004 sebanyak 79.462 orang
dan sampai 12 Desember 2005 sebanyak 63.076 orang. ( sumber Depkes, 2005 ).
Demam berdarah dengue
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus
ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui nyamuk Aedes aegypti sebagai
perantara.
Bila dilihat secara kronologis prosesnya dimulai dari nyamuk aedes yang
tidak
bervirus, menggigit dan menghisap darah seseorang yang telah terkena
demam
berdarah dengue. Kemudian nyamuk yang telah terinfeksi menggigit orang
yang
sehat dengan memindahkan virusnya bersama air ludah ke dalam tubuh
manusia.
Gejala-gejala
Demam Berdarah:
1. Mendadak panas tinggi selama 2
sampai 7 hari.
2.Tampak bintik-bintik
merah pada kulit.
3. Kadang-kadang terjadi
pendarahan di hidung (mimisan).
4. Kemungkinan terjadi
muntah darah atau berak darah.
5. Sering terasa nyeri di
ulu hati.
6. Bila sudah parah,
penderita gelisah. Tangan beserta kaki dingin dan berkeringat.
Apabila
penderita tidak segera di bawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan yang
semestinya, maka dalam beberapa hari saja keadaan penderita akan semakin parah
dan akan menyebabkan kematian.
CARA
PENANGGULANGAN TERHADAP PENDERITA DBD
1.
Pertolongan
pertama dengan memberi minum sebanyak mungkin.
2.
Kompres
dengan air es.
3.
Beri
obat turun panas.
4.
Secepatnya
penderita dibawa ke dokter/Puskesmas terdekat untuk diperiksa.
5.
Bila
diduga terserang DBD segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk dirawat.
TIPS UNTUK
MENCEGAH DBD:
1.
Menjaga kebersihan lingkungan.
2.
Melakukan gerakan 3 M – Plus, yaitu:
·
Menguras
Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan
air seperti tempayan, bak kamar mandi/WC, ember, gentong dll.
Sekurang-kurangnya seminggu sekali dilakukan.
·
Menutup
Tutup rapat-rapat tempat
penampungan air seperti tempayan, drum, ember, gentong dan lain sebagainya,
agar nyamuk tidak bisa masuk dan berkembang biak di tempat itu.
·
Mengubur
Kubur atau timbunlah
barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah dan
lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang
biak nyamuk.
PLUS:
Tindakan memberantas jentik
nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk, melalui cara:
1. Membunuh jentik nyamuk
Demam Berdarah di tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras dengan
menaburkan bubuk Temephos (abate), atau Altosid, 2-3 bulan sekali dengan
takaran 1 gram abate untuk 10 liter air, atau 2,5 gram Altosid untuk 100 liter
air. Dalam jangka waktu 3 bulan, bubuk Abate mampu membunuh jentik Aides
Aegypti. Air minum yang telh dibubuhi Abate tetap aman diminum asal dengan
takaran yang benar.
2. Melakukan penyemprotan atau
pengasapan (fogging) secara bersama dalam di satu wilayah (serempak).
3. Memelihara ikan pemakan
jentik nyamuk.
4. Mengusir nyamuk dengan obat
nyamuk.
5. Mencegah gigitan nyamuk
dengan memakai obat nyamuk gosok (lotion anti nyamuk).
6. Memasang kawat kasa (kawat
nyamuk) pada ventilasi atau jendela.
7. Memakai kelambu.
8. Tidak membiasakan
menggantung pakaian di kamar.
Mudah-mudahan
artikel kali ini mengenai tips dan cara penanggulangan DBD bisa bermanfaaat
bagi kita semua. Sudahkah Anda melakukan gerakan 3M – PLUS?